Skip to main content

Bokep aku bertekad melamar

“Aku bercokol tiada jauh dari sini dik, aku berharap bertemu Andik. Sira yakni sahabat lamban aku simultan aku sama-sama bersimpuh di SMA dulu,” lanjut aku sembari mengasihkan tangan aku bakal menyalaminya. Perempuan itu mebalasnya & tangannya kerasa lirih sekali tetapi sedikit hangat.

“Oh, yah, terima kasih apabila semacam itu. Tampaknya beliau kepunyaan sahabat lamban di sini & beliau tidak sempat ceritakan padaku,” ucapannya sembari mempersilahkanku masuk. Sayapun langsung bersimpuh di dengan bangku plastik yg terdapat di bagian tamunya sembari menghiraukan situasi dalam rumah itu, termasuk lokasi lokasi tidur & TVnya untuk membetulkan dugaanku simultan mengintip mulanya

Sesudah aku bersimpuh, aku bertekad melamar hubungannya dgn Andik, tetapi beliau terlihat lekas masuk ke dalam, tidak tahu beliau hendak berpakaian maupun mengambil sesuatu hello&gan.

Cukup berlalu sebagian ketika, perempuan itu pernah pergi lagi dalam situasi berpakaian seusai tadinya tiada memanfaatkan blus, justru beliau membawa secawan kopi & kue terus diletakkan di dengan meja terus mempersilahkanku mencicipinya sembari tersenyum.

“Ampun dik, apabila dapat aku bertanya, apa adik ini kerabat dgn Andik?” tanyaku maksimum keresahan kelihatannya beliau sakit hati, sekalipun aku mulai mulanya memperkirakan apabila perempuan itu yakni orang belakang Andik.

“Aku bertepatan istrinya peti kemas. Dari three tahun terus aku menyelenggarakan pertalian di Kalimantan, tetapi Tuhan belum memberkati seseorang anak,” jawabnya dgn kepolosan, justru pernah beliau sejarah jauh bidang jebab belantara tentang dekorasi belakang perkawinannya, asal usulnya & tujuannya ke Kota ini.

https://www.esurveyspro.com/Survey.aspx?id=4f12fdf3-8aa8-4ce9-bfca-ceaffad29f5b