Skip to main content

Bokep dalam posisi menindihnya

Napasnya tersenggal-senggal. Saya makin senang melumatnya bibirnya. Terlihat larutan hangat menyiram pipiku, saya menyudahi aksiku. Sedang dalam posisi menindihnya, saya pantau tampak larutan suci mengalir dipipinya. Saya jadi tak berani. Saya menyudahi aksiku. Saya berdiri, kulihat Nova sedang terlentang serta menatapku. Dipipinya mengalir seput air mata.

“Eh.. Nov, maafin saya.. Saya tiada berkeinginan menyakitimu. Saya merayu ampun menurut kelancanganku.”
“Kalian pasik, kalian hendak memperkosaku,” sabdanya seraya menatapku was-was.
“Maafin saya, saya tak berkeinginan memperkosamu, serta saya berakad tak hendak mengamalkan sesuai itu lagi”.
“Sesuai?”
“Tulah”
“Bagus saya maafin..” sabdanya seraya berdiri.
“Selaku firasat perkawanan, bolehkah saya menciummu,” kataku mulai bengal lagi.

Nova menatapku sejenak.. Tetapi seterusnya mengangguk. Kesimpulannya saya dekatkan wajahku kewajahnya, kukecup bibirnya halus.

Nova tersenyum, “Trim.. ,” sabdanya.
Menginjak-tiba.. Kukulum bibirnya sekali lagi.
“Ugh..” Nova mendorongku, “Kalian mulai lagi benar, prinsip bengal,” sabdanya meluap.
“Saya.. Pingin sih.. Apa kalian tak pengin”
“Saya pula sesungguhnya pengin..” sabdanya rendah.

Saya terhenyak terpengarah. Kesimpulannya, saya mendorongnya ke meja, saya menindihnya, kulumat-lumat bibirnya. Kali ini Nova menikmatinya. Saya ciumi pipinya, kuciumi lehernya..

“Ugh.. Ugh.. Nikmat.. Rud.. Akuu sukaa..” Nova merintih.

Saya selalu menciumi bacot, pipi serta gala. Tanganku mempreteli buah baju bajunya serta lekas melepaskan bajunya, dan BHnya. Wow.. Kuntum tomboy itu susunya rupawan sekali. Saya bebas bajuku.

“Kalian apa-apaan.. Mengapa bajuku kalian lep.. Aww enakk.. Putingnya giiggiit.. Aduh.. Enaak.. Wow.. Wowww.. Wowww..”

https://www.vingle.net/posts/2577377