“Aku dari dulu mulai dini perkawinan abdi, sebenarnya senantiasa negeri kudeta movie serupa itu, gara-gara abdi sama-sama menyukainya, lagi pun mampu memperbanyak jiwa intercourse abdi dikala susah memunculkannya, sampai-sampai bisa memperbanyak keahlian bersambungan, syukur-syukur jikalau sepenggal mampu dipraktekkan.
“Betul abdi sisa. Aku sedikit keahlian dalam perihal itu, sampai-sampai anyar kali ini aku banget mampu menyaksikan dgn ayem & jelas movie serupa itu. Malahan istriku tak girang nonton & praktekkan macam-macam serupa di movie itu,” keteranganku menerus nyata.
“Namun kakak girang nonton & permainan serupa itu khan?” tanyanya lagi.
“Gemar sekali & barangkali nikmat sekali yach,” kataku selaku tandas.
“Apabila bini kakak tak girang & tak hendak menjalankan permainan serupa itu, gimana seumpama saya tawarkan kerjasama bakal memperaktekkan perihal serupa itu?” bertanya bini rekan lamaku selaku tandas & berani padaku sembari dia mendampilkan badannya di tubuhku sehingga bisikannya kerasa hangat nafasnya dipipiku.
Tanpa pernah lagi saya berfikir jauh, kemudian saya berusaha merangkulnya sembari menganggukkan kepala gelagat putus kata. Perempuan itu pula membalas pelukanku. Sampai-sampai dia duluan mencium pipi & bibirku, kemudian dia masukkan lidahnya ke dalam mulutku sembari digerak-gerakkan ke kiri & ke kanan, akupun membalasnya dgn majuh sekali.
Saya merintis memuatkan tangan ke dalam bajunya mencari kedua payudaranya gara-gara saya serupa sekali suah tak bisa lagi merintangi birahiku, lagi pun kedua objek berbalik itu aku suah ingat tempatnya & suah kerap kali memegangnya.
Namun kali ini, rasanya lain dari yg lain, sedikit lebih lelas & lebih keras ketimbang punya istriku. Bisa jadi siapa yg membuka busana yg dikenakannya, sekonyong-konyong terbuka dgn rentang sehingga terlihat kedua objek berbalik itu tercantol dgn menantang.
https://www.vingle.net/posts/2577354
“Betul abdi sisa. Aku sedikit keahlian dalam perihal itu, sampai-sampai anyar kali ini aku banget mampu menyaksikan dgn ayem & jelas movie serupa itu. Malahan istriku tak girang nonton & praktekkan macam-macam serupa di movie itu,” keteranganku menerus nyata.
“Namun kakak girang nonton & permainan serupa itu khan?” tanyanya lagi.
“Gemar sekali & barangkali nikmat sekali yach,” kataku selaku tandas.
“Apabila bini kakak tak girang & tak hendak menjalankan permainan serupa itu, gimana seumpama saya tawarkan kerjasama bakal memperaktekkan perihal serupa itu?” bertanya bini rekan lamaku selaku tandas & berani padaku sembari dia mendampilkan badannya di tubuhku sehingga bisikannya kerasa hangat nafasnya dipipiku.
Tanpa pernah lagi saya berfikir jauh, kemudian saya berusaha merangkulnya sembari menganggukkan kepala gelagat putus kata. Perempuan itu pula membalas pelukanku. Sampai-sampai dia duluan mencium pipi & bibirku, kemudian dia masukkan lidahnya ke dalam mulutku sembari digerak-gerakkan ke kiri & ke kanan, akupun membalasnya dgn majuh sekali.
Saya merintis memuatkan tangan ke dalam bajunya mencari kedua payudaranya gara-gara saya serupa sekali suah tak bisa lagi merintangi birahiku, lagi pun kedua objek berbalik itu aku suah ingat tempatnya & suah kerap kali memegangnya.
Namun kali ini, rasanya lain dari yg lain, sedikit lebih lelas & lebih keras ketimbang punya istriku. Bisa jadi siapa yg membuka busana yg dikenakannya, sekonyong-konyong terbuka dgn rentang sehingga terlihat kedua objek berbalik itu tercantol dgn menantang.
https://www.vingle.net/posts/2577354