Skip to main content

Bokep rasanya RCTI belum sempat

Tanpa berniat masa saya membetulkan mainan buah hatinya, saya menjumpai film XX, pasti saja saya termenung campur malu, akibat bertepatan Bibi Ana pula terlihat disitu serta saya sungguh tengah belum nonton gituan.
Sembari dag-dig-dug saya bilang, “Bibi ini film apaan..? keliatannya tak baek di tegar selaras anak sempit”.
“Ah kalian Mon.. anak sempit kan belum dapat nyetel film.. bilang saja kalian pingin tegar,” jawabnya biarpun saya acap kali menduduki di rumahnya sementara beliau mengantar buah hatinya ke TK tetapi akseptabel pula saya dag-dig-dug efek itu.

“Mon, Bibi ngantar Adhe dulu benar.. sokong jaga rumah mengelilingi,” sabdanya seraya berlanjut.
Gak kebayang deh, di bilik keluarganya terlihat film nganggur, oleh sedikit dag-dig-dug saya merasai memutar kaset itu. Rasanya panas dingin deh.

Jentaka, sekonyong-konyong Bibi Ana berbalik, serta masuk melalui pintu belakang, kedapatan deh.
“Mon kalian lagi nonton RCTI? rasanya RCTI belum sempat nayangin movie gituan?” tanyanya.
Bak kesambar tagar saya termenung, rasanya lututku tak ingin jalan tengah nama lain ndeprok.
“Mon.. bila kalian ingin nonton bilang dong, tidak boleh di telaga, di kamar Bibi saja kan tak lezat bila terlihat tetangga mengerti kalian kayak gituan..”
“Bercakap-cakap Bibi..” jawabku menggigil.

Kukeluarkan kaset itu, lantas kupindahkan film ke kamar Bibi Ana. Saya lumrah bermain di kamar Bibi Ana oleh buah hatinya yang tengah TK itu. Semacam itu yakin saya menoleh movie, tetapi Bibi Ana malahan mesem, “Mon.. Mon.. kalian kenapa culun sekali sebenarnya kalian udah SMA.. kalian udah sempat tegar movie kayak gitu?” bertanya Bibi Ana.
“Belum Bibi,” jawabku.
“Telah sempat berpacaran?” bertanya beliau lagi.
“Belum Bibi,” jawabku lagi.
“Astaga kalian tengah jempolan tambi dong Mon..” sabda Bibi Ana seraya menghentikan pintu kamar.
“Sorry benar Mon, Bibi ingin ganti pakaian dulu,” sabda Bibi Ana lagi.

https://www.vingle.net/posts/2577176