Hasilnya aku putuskan bakal menjajal mengintip dari tepi rumah. Dengan sela-sela jendela di tepi rumahnya itu, aku sekejap menatap memiliki kilauan kurat dalam ruangan peziarah, tetapi aku belum melihat dari mana akar kilauan kurat itu.
Aku kemudian berpindah ke jendela yg satunya & nyatanya aku tahu menyaksikan setengah badan terkapar tanpa pakaian dari sampai pantat hingga punca kaki. Mungkin bagian badan laki ataupun perempuan, tetapi muncul putih tokcer semacam kulit perempuan.
Dalam status gentel mataku senantiasa kujepitkan pada selang jendela itu bakal menatap lebih jelas lagi status dalam rumah itu, dibenak aku tampak firasat pertanyaan apa itu badan istrinya Andik ataupun Andik seorang diri ataupun orang lain.
Apa orang itu tertidur pun sehingga tersirap busananya ataupun sungguh berencana polos utuh. Apa beliau se&g menyaksikan kegiatan TV ataupun se&g mengganti VCD cabul, lantaran sedikit tersebar memiliki suara TV seakan movie yg diputar.
Pertanyaan-pertanyaan itulah yg senantiasa mengacaukan pikiranku hingga hasilnya saya balik ke depan pintu awal & menjajal mengetuknya balik. Lamun terkini saja sekali aku ketok, pintunya seketika terbuka lintang, sehingga saya sedikit tertegun & lebih tertegun lagi seusai menyaksikan jika yg berdiri di depan pintu merupakan satu orang perempuan kecil & laksmi dgn busana sedikit terbuka akibat badannya cukup ditutupi kain sarung. Serta cukup anggota bawahnya saja.
“Aman siang,” balik aku ulangi ayat rekognisi itu.
“Betul, siang,” jawabnya seraya mengamati muka aku seakan malu, gelisah & tertegun.
“Dari mana Peti kemas & cari siapa,” pertanyaan perempuan itu.
“Ampun dik, numpang pertanyaan, apa jalan ini rumah Andik,” pertanyaan aku.
“Sejati sekali bungkus, dari mana yah?” pertanyaan perempuan itu rendah halus.
https://www.emailmeform.com/builder/form/91af8b0XbrT89
Aku kemudian berpindah ke jendela yg satunya & nyatanya aku tahu menyaksikan setengah badan terkapar tanpa pakaian dari sampai pantat hingga punca kaki. Mungkin bagian badan laki ataupun perempuan, tetapi muncul putih tokcer semacam kulit perempuan.
Dalam status gentel mataku senantiasa kujepitkan pada selang jendela itu bakal menatap lebih jelas lagi status dalam rumah itu, dibenak aku tampak firasat pertanyaan apa itu badan istrinya Andik ataupun Andik seorang diri ataupun orang lain.
Apa orang itu tertidur pun sehingga tersirap busananya ataupun sungguh berencana polos utuh. Apa beliau se&g menyaksikan kegiatan TV ataupun se&g mengganti VCD cabul, lantaran sedikit tersebar memiliki suara TV seakan movie yg diputar.
Pertanyaan-pertanyaan itulah yg senantiasa mengacaukan pikiranku hingga hasilnya saya balik ke depan pintu awal & menjajal mengetuknya balik. Lamun terkini saja sekali aku ketok, pintunya seketika terbuka lintang, sehingga saya sedikit tertegun & lebih tertegun lagi seusai menyaksikan jika yg berdiri di depan pintu merupakan satu orang perempuan kecil & laksmi dgn busana sedikit terbuka akibat badannya cukup ditutupi kain sarung. Serta cukup anggota bawahnya saja.
“Aman siang,” balik aku ulangi ayat rekognisi itu.
“Betul, siang,” jawabnya seraya mengamati muka aku seakan malu, gelisah & tertegun.
“Dari mana Peti kemas & cari siapa,” pertanyaan perempuan itu.
“Ampun dik, numpang pertanyaan, apa jalan ini rumah Andik,” pertanyaan aku.
“Sejati sekali bungkus, dari mana yah?” pertanyaan perempuan itu rendah halus.
https://www.emailmeform.com/builder/form/91af8b0XbrT89